Yang Terpendam
Oleh Breaking Reza
___
Jangan biarkan aku merenung tak bersebab
Karna, di setiap desir angin yang datang dan berlalu
Aku terlalu bingung untuk menentukan rasa arah hati
Jangan biarkan aku terus bertanya dalam keraguan
Terpendam isi batin
Tersiksa dari dalam
Hingga melampiaskan wujud gelisah yang membara
Jangan biarkan aku seorang diri
Menelusuri hari yang ku rasa terlalu berat
Kehampaan menjebak pribadi
Aku mencoba melawan walau tak ku sanggupi
Jangan biarkan, diriku untuk terus berbohong
Nama-nya semakin terlantun jelas di sanubari ini
Tapi, belum ku ketahui
Apakah Tuhan memang menitipkan dia padaku
Ceritakan padaku
Kisah cintamu yang dulu hampir saja sirna
Karna kau terlalu berharap tanpa bergerak
Ceritakan padaku
Keluh kesahmu menghadapi gelisah hati
Aku ingin menemukan jati diri
Di bawah landasan cinta
Aku mencoba berbakti pada diri sendiri
Mengakui keberadaanku
Mengakui dan memahami alur percintaan ini
Malam berkisah tentang harapan
Meleburkan serpihan doa di langit berbintang
Bulan mendengar ocehanku
Mungkin pun para malaikat juga menyimak rengekan ini
Terasa tak sanggup untuk ku hadapi
Cinta yang hadir,
Terkadang mewarnai hati
Terkadang, juga memudarkan cahaya batin
Wanita itu,
Telah tersangkut di dasar sukma
Tanpa ku pinta
Lukisan wajahnya akan selalu hadir
Di setiap aku memulai pagi
Jangan buat diriku meragu...
Jika seandainya kisah percintaan ini memang murni tercipta dari hati
Aku ingin melangkah dan membuktikan diri
Karna tak ingin mengulangi kesalahan lama
Tapi, apakah kata-kata sudah cukup untuk ku labuhkan cinta?
Tapi, apakah ungkapan cukup untuk meyakinkan si wanita?
Ceritakan padaku,
Tentang perjuanganmu menabur dua rasa
Yang pada akhirnya bersatu
Dalam satu kisah di sebuah buku harian
Sungguh, aku gelisah
Karna terlalu lama memendam cinta
Sungguh, aku khawatir
Jika pada akhirnya si wanita menerima pinangan dari lelaki lain
Harapan di penghujung Agustus
Foto: Macrame Art oleh Fitria Sari