Yaasiin
Bocah laki-laki terlihat berdiri seorang diri
Perhatikan…
Dia adalah orang yang baru saja kehilangan
Kini rintangan seakan menjadi nyata
.
Mencoba bertahan hidup
Tidak lagi melihat ayahanda
Tidak juga merasakan pelukan ibunda
Lantas, ketika dia menangis
Kepada siapa dirinya mengadu?
.
Memindahkan pijakan kaki dari barat ke timur
Lalu mengubah haluan menuju selatan
Yang dia cara masih belum diketahui
Yang dia inginkan masih belum terngiang
.
Bocah lelaki menahan lapar
Dia berteriak dari dalam
Sembari mencari sampah untuk dinikmati
Ketika dirinya menengadahkan tangan untuk meminta…
Tak ada satupun yang peduli
.
Terombang ambing di daratan asing
Dia terus berusaha melemparkan sapaan
Untuk berteman… untuk menghubungkannya dengan semua orang
Sebab kehilangan terlalu membuat hatinya dingin
.
Masih juga tak ingin menyerah
Mata yang coklat itu bahkan sudah tak mampu lagi menumpahkan air mata
Meski begitu
Siapa yang akan mencoba memahaminya ketika dia menangis pilu di atas jembatan malam?
.
Kini, di usia belia
Ada keraguan yang hendak memakan keteguhan hati dalam berharap
Ada keresahan yang meremukkan asa
Juga ada rasa takut… terus menghantuinya ketika berkelana
.
Dan meskipun hari terik ingin menghanguskan impian
Atau badai hujan yang mencoba menerjang keyakinan
Sang bocah lelaki masih terus berharap
Walaupun hanya dirinya saja
.
Semakin besar rintangannya, seperti semakin ciut nyalinya
Tapi kau hanya melihat raut wajahnya yang pilu dan luluh
Kau tidak melihat isi hantinya yang semakin waktu berlalu
semakin tangguh pula bocah itu
.
Aku tidak berkata dia tak pernah mengeluh
Aku tidak bilang dia tak pernah menangis
Atau memutuskan berhenti untuk hidup
Dia merasakan semuanya… hanya saja Tuhan memayungi batinnya dari paku-paku yang dapat melukai kalbu
.
Lihatlah nanti,
Barangkali dia akan menangis
Tapi bukan karena patah
Karna… semangat juangnya yang hampir remuk itu berhasil disatukan kembali
Maka air mata yang menitik di wajah
Merupakan butiran permata yang tak ada tandingannya…
.
Dan begitu,
Bocah lelaki itu akan menjadi legenda
Legenda untuk dirinya sendiri
Karna petualangan yang dilaluinya
Sudah lebih dari cukup sebagai ujian
Kini, dia sudah siap mengarungi dunia
Tanpa pernah khawatir apapun
.
Dan mereka mengenal bocah itu sebagai Sang Penakluk
Dia berhasil menaklukkan kekurangan yang bersemayam di dalam dirinya sendiri
-Breaking Reza