Tiga Kosong Enam
Oleh: Breaking Reza
— —
Ada bunga yang termenung di kamar 306
Harumnya memercikan keteduhan batin yang tertekan
Kadangkala ia tersenyum
Memberi kabar bahwa dunia ini takkan redup selamanya
.
Bunga membiaskan cahaya harapan
Karna mungkin tidak semua orang dapat merasakan kehadirannya
Dia hanya terduduk diam namun masih saja mempesona
Masuk jauh ke dalam mataku yang memandang
.
Bunga berkaca di hadapan cermin
Menyendiri dan menyembunyikan kesedihan
Dia ingin memeluk hangat aura senja
Senja yang melukis keindahan di langit petang
Seperti keindahan miliknya
.
Dan mungkin ia ingin bercerita
Tentang kosongnya hati yang berharap cinta
Khawatir karna terlalu lama membiasakan diri memberi tanda-tanda tersirat
Tapi, mungkinkah hanya aku seorang diri yang menyadarinya?
.
Barangkali hatinya bertanya-tanya
Bunga memang mengukir senyuman tari
Dan dia melewati badai yang memerkosa kebebasan batinnya yang ingin berteduh
Sembari berandai ada seorang yang memaklumi kehadirannya — bersama ribuan kekurangan yang bersemayam di dalam dirinya
.
Bunga… ada di kamar 306
Mungkin dia sedang menanti kehadiran
Atau hanya sedang menyembunyikan luka
Yang sudah terlalu dalam menusuk perih ke ujung nadi
.
Dan berhentilah berharap yang tak perlu
Bunga hanya ingin diakui sebagaimana dirinya hidup memandangi seisi dunia
Dia wanita yang akan menyuguhkan kebahagiaan
Sejauh kemampuan yang dapat ia berikan
Hanya untuk sosok yang ingin menemuinya
Di kamar itu
.
Dan apakah sudah tiba waktunya?
Apakah detik telah berada pada semestinya untuk memulai semua cerita yang belum memiliki judul?
Keputusan hanya ada pada bunga dan lelaki pilihannya