Tiga Kosong Enam

Reza Fahlevi
2 min readJul 3, 2022

--

Oleh: Breaking Reza

— —

Ada bunga yang termenung di kamar 306

Harumnya memercikan keteduhan batin yang tertekan

Kadangkala ia tersenyum

Memberi kabar bahwa dunia ini takkan redup selamanya

.

Bunga membiaskan cahaya harapan

Karna mungkin tidak semua orang dapat merasakan kehadirannya

Dia hanya terduduk diam namun masih saja mempesona

Masuk jauh ke dalam mataku yang memandang

.

Bunga berkaca di hadapan cermin

Menyendiri dan menyembunyikan kesedihan

Dia ingin memeluk hangat aura senja

Senja yang melukis keindahan di langit petang

Seperti keindahan miliknya

.

Dan mungkin ia ingin bercerita

Tentang kosongnya hati yang berharap cinta

Khawatir karna terlalu lama membiasakan diri memberi tanda-tanda tersirat

Tapi, mungkinkah hanya aku seorang diri yang menyadarinya?

.

Barangkali hatinya bertanya-tanya

Bunga memang mengukir senyuman tari

Dan dia melewati badai yang memerkosa kebebasan batinnya yang ingin berteduh

Sembari berandai ada seorang yang memaklumi kehadirannya — bersama ribuan kekurangan yang bersemayam di dalam dirinya

.

Bunga… ada di kamar 306

Mungkin dia sedang menanti kehadiran

Atau hanya sedang menyembunyikan luka

Yang sudah terlalu dalam menusuk perih ke ujung nadi

.

Dan berhentilah berharap yang tak perlu

Bunga hanya ingin diakui sebagaimana dirinya hidup memandangi seisi dunia

Dia wanita yang akan menyuguhkan kebahagiaan

Sejauh kemampuan yang dapat ia berikan

Hanya untuk sosok yang ingin menemuinya

Di kamar itu

.

Dan apakah sudah tiba waktunya?

Apakah detik telah berada pada semestinya untuk memulai semua cerita yang belum memiliki judul?

Keputusan hanya ada pada bunga dan lelaki pilihannya

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet