Sebatang Rokok

Reza Fahlevi
2 min readOct 12, 2021

--

— —

Kau selalu ada di saat ku butuh hiburan dalam lamunan

Kau selalu ada saat aku tersesat

Merangkai sajak-sajak puisi

selalu sigap saat aku buntu

memberi wejangan untuk ku selesaikan bait-baitnya

.

Kau sungguh mengetahui diriku

yang terkadang kehabisan cara dalam berkarya

Kau datang

dan duduk di sebelahku

.

Kau sungguh peka di saat hatiku hampa

Dikau hadir dan memberi cerita

Kau paham, aku sedang digalau cinta

Lalu menghampiriku yang sedang linglung

.

Kau itu

bagaikan teman yang baru saja akrab

selalu saja membawa ketenangan

di tengah kondisi batinku yang tak karuan

.

Tapi ku ingatkan,

jangan terlalu setia karna aku hanya menganggapmu sebagi alat

Ku ingatkan,

agar jangan terlalu setia

sebab sewaktu-waktu aku akan meninggalkanmu tanpa pernah kembali

.

Meskipun aku terus memintamu menempel padu di bibirku,

bukan berarti aku cinta

Meskipun aku sering memujamu,

bukan berarti kau adalah sesuatu yang ku idamkan

.

Walaupun diriku sangat bergantung padamu,

aku selalu menganggapmu sebagai aib keburukan

.

Saat ini kita berdua,

mengisi hari,

dan saling merindu,

kau bukanlah sosok yang tepat untuk menjadi pengisi di dalam hatiku yang kosong

.

Meskipun ku akui,

kau begitu berjasa untukku,

aku…

tak pernah menganggapmu teman

.

Kau ada, karna aku butuh

Kau ada, karna aku kesepian

Kau itu ada… sebab aku sedang melampiaskan segala bentuk rasa emosi

Yang terkadang sulit ku kendali

.

Tak lebih dan tak kurang

.

Bahkan, aku juga tak pernah berterima kasih walau ku tau kau tak butuh itu

Sebab kau juga tak pernah menganggapku sebagai sahabat

kita adalah kebencian yang saat ini masih terlihat mesra

Kita adalah musuh yang kini masih berteman di balik kepalsuan

.

Karna kau juga akan membunuhku, saat tubuhku lengah

Kau akan membunuhku dalam kepulan asap yang menyesakkan

Kau adalah racun yang sangat menggoda

Kau… adalah kecanduan yang sulit ku akhiri

— Breaking Reza

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet