Ramadan Menulis 28

Reza Fahlevi
2 min readMay 10, 2021

--

Luka di Balik Tawa

Breaking Reza

Perhatikan wajahnya yang ceria itu, tatap dalam hingga kau temukan satu titik… titik yang membuatmu menyadari sesuatu. Dia yang hidup dalam tawa di balik semua lukanya.

Jiwa yang sedih, menangis dalam lamunan panjang yang tiada ujung, dia lelaki yang mencoba tuk menghibur diri di tengah bisingnya keramaian.

Hari-harinya terasa berat, saat ia berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu. Takut dan gelisah menimang batinnya yang luluh, seakan tak mampu lagi untuk melanjutkan kisah-kisah perjalanannya.

Coba kau bayangkan, di balik canda tawanya itu, jauh di dalam hatinya tersangkut beribu luka yang menyayat. Selalu menyerang ke dalam relung sukma saat ia pulang dan menghadap diri di depan cermin… seorang diri.

Bayangkan dirinya menangis tersedu, karna tak seorang pun yang ingin mengerti bagimana lembaran-lembaran kisahnya remuk seketika.

Masukkan ke dalam ilusimu, untuk kau hadirkan rasa sakit yang hidup di setiap darahnya mengalir. Betapa sunyi jiwanya yang terus memohon memanjatkan doa agar semua berjalan baik-baik saja.

Yang terus menulis kisah air mata, terkadang ia ingin melukis wujud luka… berdarah, bernanah, tapi tak terlihat.

Jeritan hati tak bersuara, terus mengaum mencari sosok kebenaran, ia telah terjatuh ratusan kali.

Tapi…

Pernahkah kau lihat air mata mengalir deras membasahi pipinya?

Pernahkah kau perhatikan ia mengeluh tak bersebab?

Apa kau pernah mendengar ujaran kebencian darinya kepada Tuhan?

Dialah lelaki yang menopang diri dalam luka

Terus menciptakan tawa di bibir agar ia terlihat gagah walaupun tidak

Namun ketahuilah

Ia bukanlah sesosok yang mampu menaklukkan dunia

Jauh di balik kalbunya itu, ada warna kelabu yang terus merabunkan setiap harapan

Tapi, belum juga kau melihat ia akan menyerah, bahkan hingga detik ini

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet