Pengorbanan — Penyiksaan
Puisi oleh Reza Fahlevi
Begitu tandus hati ini
Remuk terasa dari dalam
Hanya hampa yang menghampiri
Memberi kesan tak bermakna di dalam jiwa
.
Di tengah keramaian
Aku merasa sendirian
Tak mampu lagi bercanda
Atau sekedar menyapa mengucapkan salam
Hatiku terasa seperti mati
Entah kenapa…
.
Haruskah ku tampakkan semua kebaikan yang ku lakukan?
Haruskah ku beri tau bahwa kau selalu ku doakan di setiap malam?
Haruskah aku mengatakannya…? bahwa aku telah mengorbankan diri ini demimu?
Haruskah ku tunjukkan padamu semuanya?
.
Tapi…
Kau tetap tidak merasakannya
Kau tetap tidak mau peduli
Kau masa bodoh saja
Karna… kau tak mengerti apa yang ku rasakan
.
Aku…
Menghadapi semua kegelisahan ini seorang diri
Di tengah pengabaianmu terhadapku
Di tengah kau terlalu mudah mengatakannya
Tanpa pernah mencoba memahami
Bahwa kata-katamu telah menyiksaku dari dalam
.
Aku berjuang tanpa henti
Di tengah keraguan yang berkecamuk tak terbendung
Sampai membawaku membenci semuanya
Semua yang terlihat di hadapan mata ini
.
Duhai wanita
Tidakkah kau ingin…?
Sedikit saja…
Pahamilah bawah kata-kata itu seakan-akan membunuhku
.
Duhai wanita yang ku dambakan…
Tidakkah terbesit secuil perasaan…?
Sedikit saja…
Pahamilah bahwa kau telah mematahkan asaku
Yang punya niat baik untuk memberimu cinta suci
.
Tapi…
Kau berlagak
Seolah-olah kau tidak mematahkan apapun
Aku tak bermaksud memaksa
Karna bukanlah keinginanku yang akhirnya malah jatuh cinta padamu
.
Barangkali…
Pertemuan kita
Bukan semata-mata hanya kebetulan belaka
Mungkin ada makna tersirat di baliknya
Makna agar kita saling memahami
Bahwa di antara dua insan yang memiliki rasa
Akan ada salah satunya yang tersakiti
Dan itu adalah aku
.
Hingga nanti aku menyerah
Aku berhenti
Tanpa ada sedikitpun harapan di dasar hati
Aku… menyerah untuk jatuh cinta lagi
Sebab hanya meninggalkan luka
Di saat luka-luka yang lain belum sepenuhnya pulih
Aceh, 19 September 2024