Pengorbanan — Penyiksaan

Puisi oleh Reza Fahlevi

Reza Fahlevi
2 min readSep 19, 2024
Photo by Road Trip with Raj on Unsplash

Begitu tandus hati ini

Remuk terasa dari dalam

Hanya hampa yang menghampiri

Memberi kesan tak bermakna di dalam jiwa

.

Di tengah keramaian

Aku merasa sendirian

Tak mampu lagi bercanda

Atau sekedar menyapa mengucapkan salam

Hatiku terasa seperti mati

Entah kenapa…

.

Haruskah ku tampakkan semua kebaikan yang ku lakukan?

Haruskah ku beri tau bahwa kau selalu ku doakan di setiap malam?

Haruskah aku mengatakannya…? bahwa aku telah mengorbankan diri ini demimu?

Haruskah ku tunjukkan padamu semuanya?

.

Tapi…

Kau tetap tidak merasakannya

Kau tetap tidak mau peduli

Kau masa bodoh saja

Karna… kau tak mengerti apa yang ku rasakan

.

Aku…

Menghadapi semua kegelisahan ini seorang diri

Di tengah pengabaianmu terhadapku

Di tengah kau terlalu mudah mengatakannya

Tanpa pernah mencoba memahami

Bahwa kata-katamu telah menyiksaku dari dalam

.

Aku berjuang tanpa henti

Di tengah keraguan yang berkecamuk tak terbendung

Sampai membawaku membenci semuanya

Semua yang terlihat di hadapan mata ini

.

Duhai wanita

Tidakkah kau ingin…?

Sedikit saja…

Pahamilah bawah kata-kata itu seakan-akan membunuhku

.

Duhai wanita yang ku dambakan…

Tidakkah terbesit secuil perasaan…?

Sedikit saja…

Pahamilah bahwa kau telah mematahkan asaku

Yang punya niat baik untuk memberimu cinta suci

.

Tapi…

Kau berlagak

Seolah-olah kau tidak mematahkan apapun

Aku tak bermaksud memaksa

Karna bukanlah keinginanku yang akhirnya malah jatuh cinta padamu

.

Barangkali…

Pertemuan kita

Bukan semata-mata hanya kebetulan belaka

Mungkin ada makna tersirat di baliknya

Makna agar kita saling memahami

Bahwa di antara dua insan yang memiliki rasa

Akan ada salah satunya yang tersakiti

Dan itu adalah aku

.

Hingga nanti aku menyerah

Aku berhenti

Tanpa ada sedikitpun harapan di dasar hati

Aku… menyerah untuk jatuh cinta lagi

Sebab hanya meninggalkan luka

Di saat luka-luka yang lain belum sepenuhnya pulih

Aceh, 19 September 2024

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet