Pahlawan Yang Harus Dibenci

Reza Fahlevi
2 min readOct 9, 2023

--

Foto oleh Luigi Boccardo dari Unsplash

Lelaki misterius bermata dingin

Hadir di tengah kriminal melanda pusat kota

Jubah hitam tersemat di tubuhnya

Di dalamnya tersembunyi banyak senjata

Untuk melawan ketidakadilan

.

Dia berlari mengejar buronan di malam hari

Sembari menunggangi kuda besi mengikuti bayangan kekerasan

Dia bersembunyi di sudut-sudut atap gedung sambil memantau

Matanya tajam seperti elang

Telinganya senantiasa mendengar suara bisikan

Bisikan kejahatan

.

Dia adalah mata-mata yang tak diketahui identitas asli

Hidup di balik jutaan pertanyaan yang terlontar dari setiap mulut berandal

Diam-diam dia mencari sarang

Dan menangkap mereka di waktu-waktu tak menentu

.

Kehadirannya bagaikan mimpi buruk untuk musuh

Tapi menjadi kabar baik bagi warga sipil

Tak ada yang tahu siapa yang menangkap para penjahat di malam hari

Orang-orang tahu hanya karena melihat surat kabar

.

Dia tak butuh pujian

Dia juga tak butuh pengakuan

Rasa cinta terhadap tanah kelahiran

Telah membentuk satu karakter dalam dirinya

Hingga ia memiliki cita-cita untuk menumpas segala kejahatan yang terjadi

.

Meski nyawanya terancam

Dia tetap melakukan pekerjaan itu

Kematian sudah menjadi hal yang akan ia alami

Tapi, dia beranggapan, “sebaiknya mati setelah berusaha daripada tidak sama sekali.”

Dengan demikian, walaupun nanti ia harus mati di tengah misinya

Ia takkan pernah menyesalinya

.

Karena dia bukanlah pahlawan untuk dielu-elukan

Tak ingin disebut sebagai pahlawan

Dia hanya seorang lelaki yang berprinsip

Mengusut kriminalitas dan menegakkan keadilan

.

Sebagian orang yang menyadari kehadirannya

Akan menganggap lelaki itu sebagai pahlawan kebenaran

Bagi mereka yang terus berlari menjauh darinya

Akan membenci dirinya seumur hidup

.

Dan karena itulah pekerjaannya

Ia tidak butuh apa-apa

Hanya sedang mengajarkan kepada seluruh penduduk kota

Untuk berani melawan setiap penindasan

Dan mengedepankan rasa sosial dengan saling peduli

.

Hingga nanti pekerjaannya selesai

Hingga nanti usianya kian renta

Serta fisiknya yang semakin melemah

Tak ada satu pun yang tersisa

Kecuali sebuah nama yang telah tersemat pada dirinya

Nama berupa simbol keberanian

Juga simbol keadialan

Serta simbol ketakutan untuk setiap musuh yang ia hadapi

Ditulis di Kota Cot Jambee

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet