Mencium Bumi
Puisi
Dalam fase kebahagiaan aku mengingat
Saat tersenyum aku merasakan tali persatuan
Yang mampu mendorong batin
Menerobos jauh mengarungi dunia
.
Ketika canda dan tawa menghiasi waktu pertemuan
Saling berlisan untuk mengutarakan perasaan
Kepada sosok yang ku cintai
Karna saat bersamanya terasa seperti berada di suatu tempat
Tempat yang penuh dengan nikmat kedamaian
.
Semua bentuk kebahagiaan
Senyuman
Membuatku lebih erat untuk mengingat
Dan aku tak pernah mengabaikan
.
Tapi
Ketika satu persatu lenyap dari batin
Satu persatu pergi meninggalkanku
Yang dapat ku lakukan hanya tertegun dalam tanya
Membatu dan tak tahu harus melakukan apa
Kini, aku tak mampu mengingat
.
Perasaan takut datang memberi cerita mimpi buruk
Hundah gulana hati dibuatnya
Sampai aku ragu untuk berdoa
Padahal impian semakin terasa pupus
.
Harapan mulai tenggelam
Motivasi redup tak bercahaya
Aku hanya ingin hidup bersama kebahagiaan
Tapi tak kunjung menemukan caranya
Ketika kesedihan menyelimuti hati
.
Karna masa lalu terlalu jauh untuk ku kembalikan
Dan masa depan masib belum mampu ku terawang
Adapun hari ini… aku sudah terpuruk
Terjatuh karna sandungan
Dan tak tahu caranya bangkit
.
Ingin rasanya menghapus jejak kelabu
Yang warnanya hanya memberi kesan abu-abu
Aku bertanya tanpa mencari jawaban
Aku mengharapkan jawaban tanpa berdoa
.
Semestinya diri ini
Selalu mengingat
Bahwa akan ada hari yang penuh dengan beban
Menggantikan waktu kebahagiaan
Melukuhkan senyuman di bibir
.
Semestinya hati ini siap
Ketika kebahagiaan pergi
Dan ketika kesediha datang
Tapi aku terlalu sibuk menikmati
Terlalu sibuk tertawa
Terlalu sibuk mengagumi keindahan yang hanya sesaat
.
Seharusnya aku tidak lupa
Terhadap sebuah peringatan
Bahwa hidup ini bagaikan roda yang berputar
Setiap yang ada pasti akan berlalu pergi
.
Seandainya
Sebelum waktu kebahagaiaan terkikis
Aku sudah mempersiapkan diri
Sehingga
Ketika kesedihan menjadi kenyataan
Aku masih tetap mampu mencium bumi
— Breaking Reza —