Masih Belum…
Terbesit di dalam kepala untuk melampiaskan amarah
Terlintas di hati untuk mewujudkan kebencian
Dan terbisik ke dasar jiwa untuk berhenti dan menyerah
Semua membuatku amburadul
.
Yang ku rasakan tidak mereka rasakan
Yang ku pendam tidak diketahui
Segala bentuk terhadap rasa lelah bersuara
Ingin rasanya aku pergi jauh dan menyendiri
.
Bertarung dengan nyata
Berekspresi agar lebih menjiwai
Aku berusaha berlagak menjadi mentor
Kepada mereka yang masih buta terhadap alur kehidupan
.
Ketika satu ungkapan tidak didengarkan
Tidak diakui
Tidak pula dipedulikan
Aku merasa dikhianati
.
Kemudian pasrah untuk berdiam diri
Tapi…
Semua malah menjadi lebih kacau
Dan aku hanya dapat tertegun kosong
.
Ku mulai hari
Ku rangkai cerita
Bersama rasa cinta yang ku tanam dalam-dalam di dasar sanubari
Mereka yang telah ku percaya
Masih belum yakin terhadap seluk beluk di balik rahasia Ilahi
.
Meski begitu…
Aku datang bukan sebagai guru
Tidak juga berdiri di depan sebagai orang yang tahu segalanya
Aku ada untuk membantu
Agar mereka tidak bernasib sama sepertiku
Di usia yang sama denganku
.
Meski batin marah
Meski jiwa terasa terkoyak-koyak
Aku tidak akan pernah berhenti untuk percaya
Bahwa mereka para generasi muda
Akan berdiri sebagai orang sukses
Di masa depan
.
Sebagaimana guru-guruku percaya padaku
Maka,
Aku juga demikian…
.
Dan walaupun lelah rasanya…
Letih rasanya…
Marah rasanya…
Akan tetapi, aku selalu bangga
Terhadap mereka yang masih belia
.
Beranjak tumbuh dan berkembang
Membutuhkan waktu bertahun-tahun
Aku yang dulunya seorang penakut
Telah menjelma menjadi sosok pemberani
Berani terhadap kegagalan
.
Maka,
Untuk selanjutnya… akan ku percayakan kepada mereka
Untuk menerangi gelap gulita mimpi buruk
Agar menjadi taman surga yang indah
Hingga nanti setiap nama akan menjadi pengharum di sudut-sudut telinga
Bagi siapa saja yang mendengarnya…