Kenapa Masih Belum Menyerah…?
-Breaking Reza
Kau seharusnya berhenti ketika banyak hambatan menguji langkah perjalananmu. Kau seharunya mengeluh ketika rasa sakit menyerang tubuhmu. Engkau seharusnya menangis tersedu sambil membentak Tuhan, karna cobaan ini terasa begitu berat.
Seharusnya kau mencaci semua orang. Seharusnya kau iri karna mereka punya kehidupan yang lebih baik ketimbang dirimu
Kau seharusnya marah, melampiaskan kemurkaan, meninggikan rasa bencimu. Karna seakan hidup yang kau pikul sungguh sangat melelahkan.
Tapi, kenapa kau tak melakukannya?
Kenapa kau tak menggubrisnya?
Di saat orang-orang malah menyerah, mencaci Tuhan, bahkan siap untuk membunuh diri mereka sendiri…
Kenapa…?
Kenapa engkau tak menjadi seperti mereka itu?
Kenapa hingga kini kau masih saja kuat untuk menghadapi semuanya?
Hati yang berguncang, keteduhan terkadang terserang oleh rasa cemas, tubuhmu yang terus tertikam dengan rasa sakit…
Katakan padaku, kenapa kau memilih untuk setangguh itu?
Yang ku dengar hanya lantunan doa
Yang ku lihat hanya tatapan penuh harapan
Yang ku perhatikan hanya ada senyuman yang terukir syahdu dari lekukan bibirmu itu.
Seakan tak peduli dengan rasa sakit, derita yang meremukkan semangat hidup, membenamkan setiap asa yang ada di balik relung sukma.
Engkau… masih saja memilih untuk bertahan
Tak ada satupun tinta hitam yang menulis diri di setiap lembaran harianmu
Tak ada kuas pelukis untuk melukis wujud kesakitanmu
Kau terus berlalu dalam penderitaan. Kau semakin optimis mengalahkan hari badai. Kau tak pernah menyerah melewati hadangan kabut tebal.
Ku lihat sanubarimu menangis, melampiaskan air mata dalam diamnya engkau menahan rasa sakit yang hendak membunuhmu dari waktu ke waktu
Katakan padaku, kenapa kau menjelma sehebat itu?
20 Mei 2021
Banda Aceh
Puisi ini ditulis sebagai bentuk dukungan kepada teman penulis yang bernama Fitria Sari, yang dalam beberapa waktu lalu baru saja selesai melakukan operasi.