Reza Fahlevi
3 min readOct 17, 2023

JERITAN HATI

Foto oleh Manuel bonadeo dari Unsplash

Mengejar angan

Meraih mimpi

Bersuka bahagia

Berubah sedih

Sirna

Tenggelam

.

Terbentuk kembali

Hancur lagi

Berusaha tetap hidup

Di balik rasa mati dari dalam

.

Kehancuran

Mimpi buruk

Menggantikan semua hal terindah

Musnah

Musnah

MUSNAH…!

.

Benci

Ingin marah

Kepada siapa?

Entahlah

Entahlah

Aku bingung

.

Telingaku tuli

Hatiku mendendam

Wajahku berang

Semua tujuan tak pernah bisa ku capai

Lalu, harus bangkit berapa kali lagi untuk membuktikan pada diri sendiri?

Aku bangkit hanya untuk terjatuh lagi

.

Aku marah

Aku marah

AKU MARAH

.

Ingin melampiaskan semua

Ingin menyalakan api

Ingin mengekspresikan kesakitan

Tak ada yang peduli

SATU PUN TAK ADA YANG PEDULI

Karna mereka juga punya luka terpendam

.

Ingin mengadu nasib

Terasa percuma

Ingin menyerah

Sama saja

.

Sudah ku tangisi semua kegagalan

Sudah ku maki semua kegagalan

Sudah ku hina-hina diriku sendiri

Dan semua masih juga belum baik-baik saja

.

Sudah ku maafkan sisi kekurangan

Sudah ku relakan penyesalan

Hidup serta dalam belenggu rantai besi

Aku masih terjebak

Di dalam lingkaran ketidakberdayaan

.

Murung

Hampa

Kacau

Bukankah aku masih tetap mengharapkan yang terbaik?

Lantas… kapan?

Kapan nasib ini akan berubah?

.

Mereka mudah saja berbicara

Mereka juga mudah saja menghakimi

Juga terlalu mudah memberi penilaian

Seharusnya mereka diam saja sambil memikirkan nasib

Banyak gunjingan yang tak mereka dengar di depan mata

Tapi terus terdengar di telingaku

Lantas mereka berani-beraninya berkata “kau sudah melakukan kesalahan fatal…”

.

Kini, buang jauh-jauh wajah manismu

Sudah tak terpengaruh lagi akan pesonamu

Kau memberi kata-kata pelipur

Tapi sebenarnya kau tidak benar-benar peduli

Hanya merasa kasihan

Dan sama sekali tak berniat hidup bersamaku

HIDUP BERSAMAKU…

.

Mulai sekarang

Jangan jadi sosok munafik

Perlihatkan di hadapanku siapa dirimu sesungguhnya

Katakan padaku bahwa kau tak ingin melihat wajahku

Katakan padaku bahwa kau menganggapku sebagai orang terbodoh di dunia

Katakan dengan jelas bahwa kau tak pernah mengharapkanku hadir di kehidupanmu

Kita harus belajar menjadi pembenci

Kita harus belajar cara mengobarkan api

Kita harus belajar untuk saling menikam hati

Agar kita tahu… semua itu tak ada gunanya untuk dilakukan

.

Dan coba katakan,

Siapa yang bersedia hidup denganku?

Yang penuh dengan kegagalan

Yang hidup dalam ketakutan

Yang mengalami trauma

Yang lemah tak bertumpu

YANG BODOH DALAM URUSAN CINTA

.

Aku baik-baik saja

Aku masih baik-baik saja

Dan akan tetap memaksa untuk baik-baik saja

SAMPAI KU EMBUSKAN NAPAS TERAKHIR

Barangkali kau kan sadar

Siapa yang pernah menitipkan doa tersirat kepada Tuhan ketika kau menangis pilu karna tikaman cinta

.

Dan setelah nanti aku pergi

Carilah sosok yang bersedia mendoakanmu dengan segenap kekurangan yang kau miliki

Carilah dia yang mau menyisihkan waktu sibuknya untuk memikirkan dirimu

Carilah sosok itu yang tak kenal lelah melisankan namamu

Seperti yang pernah ku lakukan

.

Lantas… kau tahu?

Ya kau memang tahu

Tak ada yang mau menerimaku

Si lelaki yang selalu menulis puisi

Kepada wanita yang pernah ia harapkan menjadi bagian dari kehidupannya

.

Cukup sudah

AKU SUDAH CUKUP LELAH MENGATAKANNYA

Dan aku takkan kembali untuk kedua kalinya

SETELAH MEMUTUSKAN PERGI

Meski nanti aku pergi dengan segenap kebencian yang ku pendam

Pada akhirnya

Kebencianku tidak membuatmu tersiksa

Itu karna… KAU TAKKAN SANGGUP MENGHADAPI KEBENCIANKU

SEBAGAIMANA AKU MENGHADAPI RASA BENCIMU… YANG SENGAJA KAU LETAKKAN DI LUBUK HATIKU

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet