Januari
Apa yang sudah kamu lakukan di bulan Januari?
Apa yang sudah kamu capai di bulan Januari?
Apa yang sudah kamu tinggalkan di bulan Januari?
Apa yang sudah kamu prioritaskan sejak bulan Januari?
Dan bagaimana keseharianmu di bulan Januari?
Apapun itu, tanamkan dalam diri dan ingatlah baik-baik bahwa kamu sudah melakukan yang terbaik di balik rasa lelah selama 31 hari.
Apapun itu, ingat bahwa sejak tanggal 1 hingga akhir kamu punya beberapa tujuan meski belum semuanya terwujud. Akan tetapi, teruskanlah.
Dan apapun itu, kamu sudah melalui bulan Januari. Terlepas dari apa yang kamu capai, bagaimana perasaanmu selama satu bulan, benci atau tidaknya kamu terhadap Januari… ketahuilah bahwa kamu sudah berlalu.
Namun, tak ada larangan untuk mengulas kembali beberapa momen yang pernah kamu lakukan di bulan Januari. Coba pelajari dengan teliti, sebenarnya kamu itu sudah meraih apa dan sudah kehilangan apa?
Pertanyaan yang ku sisipkan di awal tak perlu kamu jawab di hadapan orang lain, tapi cobalah dijawab untuk dirimu sendiri sebagai koreksi.
Jika ada yang menurutmu masih kurang, maka tamballah.
Jika ada yang menurutmu sudah cukup, maka bergegaslah menghadapi Februari.
Jika kamu sempat menyesal di bulan Januari, segera abiakan dan bersiap melanjutkan tanggung jawab lainnya.
Jika kamu sudah mencapai titik terbaik, maka tingkatkan lagi di bulan Februari.
Kenapa?
Karena aku dan kamu — kita — takkan pernah berhenti melakukan aktivitas. Satu selesai bukan berarti tugas yang lainnya usai. Satu buntu bukan berati yang lainnya harus diabaikan. Satu berakhir dengan kegagalan bukan berarti yang lainnya juga sama. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan, oleh karena itu persiapkan bekal dengan baik.
Yang sudah berlalu; sebagian boleh kamu arsipkan sebagai pelajaran berharga; tapi sebagiannya juga harus kamu tinggalkan sebab terlalu lama berlarut di masa lalu juga tidak baik.
Yang ada adalah waktu sekarang, dan kamu sedang menjalaninya.
Yang ada adalah waktu di masa depan, maka bersiaplah.
Yang sudah tak ada lagi adalah masa lalu, maka ikhlaskanlah apapun hasilnya.
Januari berlalu meningglkan kita semua, dari segala hal yang sudah kita lakukan, maka itulah hasilnya. Sebagian sudah tuntas dalam satu bulan penuh, sebagian masih juga belum… maka lanjutkan di bulan Februari.
Ada juga yang buntu di tengah jalan, maka beristirahatlah… tenang sejenak sembari menarik napas perlahan lalu ucapkan satu kata syukur; kamu itu hebat.
Kita adalah manusia yang memang sudah ditakdirkan untuk menjalani kehidupan bersama beban di dasar batin. Ketentuan ini bukan hanya kebetulan belaka melainkan Tuhan sudah percaya bahwa kita mampu menaklukkannya. Jika pun tak mampu, setidaknya kita sudah menghadapinya sebisa mungkin.
Kamu yang sedang berjuang menghadapi segala permasalahan hidup; percayalah bahwa kamu pasti bisa sebab aku juga percaya padamu.
Kamu yang sedang bersedih… ku harap kebahagiaan segera memberikan kabar gembira.
Kamu yang sudah kehilangan banyak, ku harap Tuhan segera menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.
Dan kamu yang sudah mencapai titik terbaik, semoga tidak terlena terhadap pencapaian itu dan terus melanjutkan perjuangan hingga dirimu meninggalkan dunia; namun orang-orang masih mengelukan namamu.
Dunia penuh dengan hambatan, tapi jangan pikir tidak ada sisi bahagianya.
Dunia penuh dengan kesedihan, bukan berarti tidak ada tawanya.
Dunia penuh dengan tekanan, bukan berarti tak ada kemudahan.
Semua akan menyapa di mana saja kita berada. Dan sekarang Januari sudah berlalu adapun Februari tiba; ucapkan salam lalu bersahabatlah. Untuk menjalani kehidupan kita harus saling merangkul meski hanya melalui tulisan sederhana.
Tenang saja… meskipun orang lain menganggapmu sebagai beban, nyatanya mereka terbebani sebab urusan mereka sendiri bukan padamu. Hanya saja mereka melampiaskannya kepadamu karena tak punya wadah untuk meluapkan perasaan-perasaan negatif. Itu karena, sosok-sosok seperti itu adalah contoh bahwa mereka hanya mengisi kehidupan dengan ribuan keluhan. Dan kamu, bukanlah di antara mereka… tanamkan itu.
Sampai di sini, kamu masih teguh, kan? Bilang saja iya karena aku tahu kamu itu orangnya seperti apa.
Sampai di sini kamu lelah, kan? Jujur saja, karena kamu sudah melakukan banyak hal. Jadi wajar jika kamu lelah.
Selama kamu tidak berhenti berusaha, kamu akan menjadi sosok bijak, setidaknya bijak untuk dirimu sendiri.
Kini, biarkan Januari pergi meski masih ada beberapa hal yang belum selesai. Dan izinkan Februari datang untuk melanjutkan kisah-kisah hebat berasamu, bersama kita semua.
Karena, kebersamaan itu membuatmu lebih kuat. Kamu harus menyatu dengan Februari serta dengan apapun yang ada di dalamnya selama satu bulan, agar kamu kuat dan tidak menyerah apabila di pertengahan bulan nanti kamu menemukan kebuntuan total.
Jadi, selamat menempuh bulan Februari. Aku mengharapkan yang terbaik untukmu.
Dan untuk hari ini, jangan lupa tersenyum karena kamu sanggup melakukannya.
— Breaking Reza —