Ide

Puisi oleh Reza Fahlevi

Reza Fahlevi
2 min readDec 12, 2024
Photo by Unseen Studio on Unsplash

Duduk ngopi

Duduk bersantai dengan sebatang rokok

Lalu datanglah dia

Membawa warna di dalam kepalaku

.

Bukan melamun

Hanya sedang mengistirahatkan jiwa

Diam terkadang dapat membawa ketenangan

Namun aku diam sementara kepala terus saja berbisik

Membisikkan tentang dia yang baru saja tiba

.

Terlalu sayang jika diabaikan

Namun tak mudah juga jika terus dipikirkan

Aku butuh seseorang untuk berdiskusi

Mendiskusikan tentang dia yang tiba-tiba saja singgah

.

Apakah mungkin diamku membuatnya datang?

Ataukah mungkin kopi yang kuteguk membuatnya tertarik datang?

Aku tidak melakukan apa-apa

Adapun dia terus saja mengoceh

Namun entah kenapa … aku malah suka ocehannya

.

Dan karna sudah tak tahan lagi

Terkadang kuambil secari kertas

Mulai merangkai kata

Menjadi sebait puisi

Seperti puisi ini

Yang kutulis tanpa kupinta

Karna … dia tiba-tiba saja datang

.

Atau

Barangkali karna suasana hati terlalu sunyi

Tak ada yang duduk bersama sambil bercengkrama

Untungnya dia datang

Membuat diriku berbicara dengan isi kepalaku sendiri

Dan … itu sudah membuat semuanya menjadi lebih mudah

.

Puisi ini

Bukan tentang perempuan

Bukan pula tentang lelaki galau

Aku hanya bertanya-tanya

Kenapa dia selalu datang di saat aku sedang duduk sembari menikmati secangkir kopi

.

Meski begitu

Kedatangannya tidak terlalu buruk

Paling tidak aku bisa berbicara

Walaupun hanya melalui bait-bait puisi

Yang isinya tentang rasa-rasa yang tak terungkap

.

Waktu petang adalah saat terbaik untuk berpuisi

Tapi

Aku punya satu impian terpendam

Aku ingin mataku yang berpuisi saat menatap keagungan Tuhan di setiap hamparan pemandangan bumi

Aku ingin hatiku yang berpuisi … berpuisi sambil menitipkan pesan doa kepada-Nya

Dan aku ingin mulutku yang berpuisi … mengucapkan kata-kata indah nan suci …

milik Tuhan Sang Pemilik Kata

.

Karna menulis tentang keindahan wanita tak ada satu pun yang peduli

Maka aku hanya ingin menulis keindahan lain

Di bawah langit yang berawan

Bersama secangkir kopi dan rokok

Dan bersama dia yang selalu menemani isi kepalaku

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet