Gadis
Puisi oleh Reza Fahlevi
Hai gadis,
Yang jelita
Yang punya tatapan indah
Bolehkah ku pinjam bola matamu?
Agar aku dapat melirik sebagaimana lirikanmu itu
.
Hai gadis
Yang anggun
Bolehkah ku pinjam bibirmu?
Agar aku bisa tersenyum seperti kau mengumbar senyuman syahdu
.
Kau ku simbolkan sebagai kemewahan
Di mana pun kau berada semua menjadi berwarna
Dan di tempat apapun kau berhenti
Semua menjadi berkesan
.
Engkau itu
Adalah seluruh warna
Yang melukis permadani dalam setiap pijakanmu
Hingga rerumputan terasa lebih hijau
Hingga tanah yang tandus menjadi tempat yang cukup nyaman untuk di pijaki
Sampai-sampai badai menjadi desir angin yang teduh… penuh kerinduan
.
Duhai gadis
Aku suka caramu berbicara
Setiap tutur katanya
Kau tuangkan dengan cukup lembut
Hingga aku tegoda
Ingin terus mendengarkanmu bercerita
.
Wahai gadis
Aku suka dirimu yang pemalu itu
Cara kau mengalihkan pandangan dari tatapanku
Cara kau dengan spontan melirik ke bawah dari jangkauanku
Terasa cukup elegan
Dan karna begitulah perangaimu
Membuat setiap lelaki takjub
.
Perangaimu unik
Kau tertawa sembari menutupi mulut
Kau tersenyum dengan menyembunyikan susunan gigi
Membuatku penasaran
Dan ingin memilikimu
.
Duhai gadis
Ku lihat kau memberi pelukan hangat kepada anak laki-laki
Ku lihat kau mengecup kening setiap anak perempuan
Kau memberi senyuman kepada mereka
Hingga ku tau betapa lembutnya hatimu
Dan karna itu…
Bolehkah aku meminjamnya sebentar?
.
Karna aku ingin meminjam hatimu
Agar ku tau laju arah perasaanmu
Jikalau… ada sedikit serpihan cinta
Yang barangkali sama seperti perasaan di hatiku
.
Hai gadis
Bolehkah ku pinjam detak nadimu?
Karna mungkin
Setiap nadimu berdetak
Ada sedikit ucapan-ucapan yang ku ‘kan ketahui
Sebagaimana aku yang terus mengucapkan namamu
Di dalam doa suci ini
.
Maka dari itu duhai gadis
Aku ingin meminjam dirimu
Menjadi sosok yang ku pinang
Barangkali…
Kau akhirnya sudi menerima perasaan cinta ini
Karna… aku sudah terlanjur terpana terhadapmu