Di Balik Pengorbananmu
Secarik puisi oleh Reza Fahlevi
Aku dulu buta
Tak berarah
Tidak mengenali diri sendiri
Sampai kemudian kau datang
Memberi serpihan cahaya
.
Aku dulu terlalu lugu
Terlalu bodoh
Dan terlalu takut
Sampai kemudian kau datang
Mengajariku arti kehidupan
.
Kau memberiku sebuah nama
Kau memberiku kehidupan
Kau membantuku tumbuh beranjak menjadi seorang pria
Tanpa pernah meminta apapun dariku
.
Kau memberi tahuku betapa luasnya dunia ini
Kau juga menuntunku yang sering tersesat di bawah teriknya matahari
Dengan cucuran keringat membasahi seluruh tubuhmu
Kau tetap tak pernah ingin memperlihatkan wajah letih di hadapanku
.
Kau …
Tidak hadir hanya untuk memberi kata-kata indah bak permata
Kau datang di hadapanku dan memberikanku tanganmu
Membawaku mengenali sesuatu yang belum pernah kuketahui
.
Kau … bukanlah motivator yang terlalu banyak melontarkan ungkapan-ungkapan mutiara
Kau adalah sosok yang berdiri di belakangku
Dan tanpa pernah ragu mendorongku agar terus berjalan maju
Tanpa perlu menakuti apa pun yang ‘kan menjadi batu sandungan
.
Tapi
Kutahu kau sudah cukup lelah
Kutahu kau juga pernah putus asa
Namun
Dengan wajah yang penuh dengan debu
Kau tak pernah peduli terhadap kondisi kehidupanmu
Kau hanya peduli padaku yang punya mimpi meraih bintang di langit
.
Dan …
Kutahu kau menyembunyikan kesedihan
Aku tahu kau sudah lama larut sembari menebar senyuman palsu
Karna kutahu kau sudah cukup letih
Namun di usia senja
Kau tak pernah menyerah
Tak ingin menyerah mendorongku meraih cita-cita
.
Dan…
Kau melihatnya sendiri
Bagaimana kulalui pijakan nan tandus ini
Kau seakan-akan menjadi saksi bagaimana kulalui semua hambatan dalam hidup ini
Lantas
Ketika kau menyadari aku telah berhasil melewati semua itu
Kenapa kau tak pernah bercerita pada mereka bahwa diriku berhasil karna bantuanmu?
Sebaliknya … kau hanya berdiri di belakangku seraya bertepuk tangan dengan rasa bangga
.
Kenapa?
Kenapa kau tak pernah ingin dikenal hebat oleh semua orang?
Padahal … jasamu sungguh tak terhitung nilainya
.
Kenapa?
Di saat mereka ingin dielu-elukan bak seorang pahlawan
Kau malah menolak diri dianggap sebagai pahlawan
Padahal …
Kau rela semangatmu putus demi menyambung semangatku agar terus berkobar
.
Wahai guru …
Mau sampai kapan kau terus dianggap sebelah mata?
Mereka terus meremehkanmu
Meremehkan setiap keringat yang bercucuran di sekujur tubuhmu
Mereka … hanya melihatmu sebagai sosok rendahan
.
Wahai guru
Kenapa …?
Kenapa kau tetap tidak peduli?
Padahal mereka terus menyalahkanmu
Mereka mengurungmu di dalam jeruji besi nan kokoh
Mereka membelenggumu dari kemerdekaan
Tapi … kenapa kau masih bisa tersenyum seperti itu?
.
Meski begitu
Sekarang diriku paham sedikit
Terhadap pengorbanan yang telah kau lakukan di sepanjang kehidupanmu
Aku mulai mengerti kenapa kau tak pernah ragu mendidik generasi bangsa
Walaupun sebagian dari mereka tetap saja mengucilkanmu
Walaupun kehidupanmu jauh dari kata MERDEKA
Puisi ini didedikasikan kepada seluruh guru penulis, baik dalam ruang lingkup sekolah ataupun yang ada di luarnya, serta kepada semua guru honor yang telah mendedikasikan kehidupannya demi mencerdaskan anak-anak bangsa, meskipun hanya mendapatkan gaji yang jauh dari kata cukup.
Semoga, Tuhan membalasnya dengan yang lebih baik karena hanya Dia yang mampu melakukannya.