Di Balik Pengorbananmu

Secarik puisi oleh Reza Fahlevi

Reza Fahlevi
3 min readNov 25, 2024
Photo by Immo Wegmann on Unsplash

Aku dulu buta

Tak berarah

Tidak mengenali diri sendiri

Sampai kemudian kau datang

Memberi serpihan cahaya

.

Aku dulu terlalu lugu

Terlalu bodoh

Dan terlalu takut

Sampai kemudian kau datang

Mengajariku arti kehidupan

.

Kau memberiku sebuah nama

Kau memberiku kehidupan

Kau membantuku tumbuh beranjak menjadi seorang pria

Tanpa pernah meminta apapun dariku

.

Kau memberi tahuku betapa luasnya dunia ini

Kau juga menuntunku yang sering tersesat di bawah teriknya matahari

Dengan cucuran keringat membasahi seluruh tubuhmu

Kau tetap tak pernah ingin memperlihatkan wajah letih di hadapanku

.

Kau …

Tidak hadir hanya untuk memberi kata-kata indah bak permata

Kau datang di hadapanku dan memberikanku tanganmu

Membawaku mengenali sesuatu yang belum pernah kuketahui

.

Kau … bukanlah motivator yang terlalu banyak melontarkan ungkapan-ungkapan mutiara

Kau adalah sosok yang berdiri di belakangku

Dan tanpa pernah ragu mendorongku agar terus berjalan maju

Tanpa perlu menakuti apa pun yang ‘kan menjadi batu sandungan

.

Tapi

Kutahu kau sudah cukup lelah

Kutahu kau juga pernah putus asa

Namun

Dengan wajah yang penuh dengan debu

Kau tak pernah peduli terhadap kondisi kehidupanmu

Kau hanya peduli padaku yang punya mimpi meraih bintang di langit

.

Dan …

Kutahu kau menyembunyikan kesedihan

Aku tahu kau sudah lama larut sembari menebar senyuman palsu

Karna kutahu kau sudah cukup letih

Namun di usia senja

Kau tak pernah menyerah

Tak ingin menyerah mendorongku meraih cita-cita

.

Dan…

Kau melihatnya sendiri

Bagaimana kulalui pijakan nan tandus ini

Kau seakan-akan menjadi saksi bagaimana kulalui semua hambatan dalam hidup ini

Lantas

Ketika kau menyadari aku telah berhasil melewati semua itu

Kenapa kau tak pernah bercerita pada mereka bahwa diriku berhasil karna bantuanmu?

Sebaliknya … kau hanya berdiri di belakangku seraya bertepuk tangan dengan rasa bangga

.

Kenapa?

Kenapa kau tak pernah ingin dikenal hebat oleh semua orang?

Padahal … jasamu sungguh tak terhitung nilainya

.

Kenapa?

Di saat mereka ingin dielu-elukan bak seorang pahlawan

Kau malah menolak diri dianggap sebagai pahlawan

Padahal …

Kau rela semangatmu putus demi menyambung semangatku agar terus berkobar

.

Wahai guru …

Mau sampai kapan kau terus dianggap sebelah mata?

Mereka terus meremehkanmu

Meremehkan setiap keringat yang bercucuran di sekujur tubuhmu

Mereka … hanya melihatmu sebagai sosok rendahan

.

Wahai guru

Kenapa …?

Kenapa kau tetap tidak peduli?

Padahal mereka terus menyalahkanmu

Mereka mengurungmu di dalam jeruji besi nan kokoh

Mereka membelenggumu dari kemerdekaan

Tapi … kenapa kau masih bisa tersenyum seperti itu?

.

Meski begitu

Sekarang diriku paham sedikit

Terhadap pengorbanan yang telah kau lakukan di sepanjang kehidupanmu

Aku mulai mengerti kenapa kau tak pernah ragu mendidik generasi bangsa

Walaupun sebagian dari mereka tetap saja mengucilkanmu

Walaupun kehidupanmu jauh dari kata MERDEKA

Puisi ini didedikasikan kepada seluruh guru penulis, baik dalam ruang lingkup sekolah ataupun yang ada di luarnya, serta kepada semua guru honor yang telah mendedikasikan kehidupannya demi mencerdaskan anak-anak bangsa, meskipun hanya mendapatkan gaji yang jauh dari kata cukup.

Semoga, Tuhan membalasnya dengan yang lebih baik karena hanya Dia yang mampu melakukannya.

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

Responses (1)