Di Antara Kau dan Aku
Puisi oleh Reza Fahlevi
Dan pada akhirnya,
kau juga menyukai apa yang kusuka
Lantas…
Ketika kita membahasnya
Entah kenapa rasanya seperti hambar
.
Aku mampu memahami maksudmu
Dan kau juga paham betul apa yang kumaksud
Lantas, pemahaman kita ini tidak menjadikan semuanya menjadi lebih berwarna
Aku merasa seperti yang kita rasakan tak ada sesuatu yang berkesan
Jauh dari kata spesial
.
Aku suka memotret alam petang
Kau pun juga suka mengabadikan langit senja di dalam ponsel
Lantas, kita saling bertukar foto dengan niat terjadinya sebuah rasa di dasar hati
Namun, setelah aku melihat hasil potretmu
Dan setelah kau memandangi hasil fotoku
Kita hanya saling memberi emoji senyum … sebagai balasan atas ketidakenakan masing-masing
.
Sejuah ini kucerna
Ternyata
Segala bentuk persamaan tidak melulu menghadirkan rasa
Karna mungkin kita sudah sama-sama saling mengetahui
Hal itu lantas membuat suasana menjadi sunyi
Sebab kita tak tau lagi harus membahas apa
.
Kegemaranmu tidak terasa spesial di mataku
Dan kegemaranku merupakan hal yang biasa-biasa saja bagimu
Kita tidak punya kesa untuk melahirkan sebuah rasa
Kita hanya bercerita karna kau dan aku sejatinya adalah teman
.
Mungkin
Seandainya kau punya sisi perbedaan
Mungkin… seandainya kesukaanku berbeda dari milikmu
Barangkali impian kita bisa menjadi kenyataan
Impian di mana laki-laki yang bersahabat dengan seorang wanita bisa saja saling jatuh cinta
Tapi… aku tidak merasakan tanda-tandanya
Dan mungkin kau pun juga
Puisi ini terinspirasi dari karya tulisan Zury Muliandari yang berjudul Putus (Lagi).