Detak Cinta… Detak Harapan

Reza Fahlevi
2 min readJan 20, 2022

--

— —

“Aku… menghitung mundur detik yang terus melaju ke depan.”

Jangan terburu-buru menerima cinta dirinya, sebab hatiku juga ingin memberimu puisi cinta.

Jangan terburu-buru menerima pinangannya, karna aku juga tak punya keraguan untuk memilikimu.

Kau menyandarkan hati di seutas tali yang ingin menyatu. Lihatlah lebih dalam, siapa yang menyisihkan waktu di pagi buta hanya untuk menitipkan doa pada Tuhan.

Kau memiliki senyuman syahdu yang membekas. Ketahuilah siapa yang selalu berusaha menyimpan lekukan itu di setiap nadi berdenyut.

Maka, jangan dulu terburu-buru merajut tali cinta bersamanya. Karna kalbu ini tak pernah bosan menyebut-nyebut namamu.

Dan coba kau rasakan di dalam hati, siapa yang selalu ingin menghabiskan waktu hanya untuk mengoceh hal yang tak perlu… bersamamu di penghujung senja.

Coba kau pahami, siapa yang selalu ingin memeluk jiwamu saat malam penuh kesejukan menusuk-nusuk hati yang terlalu berharap padamu.

Coba kau luangkan waktu, siapa lelaki yang telah menulis ribuan puisi tentang sosokmu yang terus mekar dan memberikan percikan semangat di sudut batin.

Dan lelaki yang terus curhat pada Tuhan dengan berlinangnya air mata hati…

Lelaki yang punya perasaan tulus untuk menjadikanmu bagian dari cerita kehidupan.

Karena ketahuilah… laki-laki itu adalah aku.

Aku, yang punya sejuta doa… aku yang menggerakkan raga… aku yang masih terus berharap cintamu.

Maka jangan terburu-buru… karna aku mencintaimu lebih dari dirinya meyakinimu.

Dan karna aku tokoh yang terobsesi… terobsesi dalam ketulusan.

Dan… akulah sosok yang merindukanmu di balik diamnya lisan yang ingin melampiaskan perasaan cinta terdalam.

Kecanduan padamu adalah sesuatu yang tak pernah ku paksa. Menjadikannya sebagai anugerah terindah, karna aku suka.

— BREAKING REZA

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet