Borgol Kehidupan

Reza Fahlevi
2 min readMay 16, 2021

--

“Apa aku memang harus menghukum diri setelah hatimu remuk oleh ku?”

Ruang hampa yang terasa, mengosongkan semua perasaan hati. Membekukan arah langkah kaki, membuyarkan setiap harapan yang menanti. Engkau terjebak dalam cahaya kegelapan.

Ingin menjerit sejadi-jadinya, mengutarakan rasa berdarah di dalam nadi.

Ingin berteriak, suara yang menandakan perasaan luka.

Ingin saja rasanya meluapkan semua air mata yang tak lagi sanggup dibendung.

Hidup bersama rintikan, menusuk kulit hingga terluka, menikam hati sampai kau tak berdaya. Masihkah ada desahan napas yang meminta tolong…? Meminta tolong menarikmu keluar dari dalam sumur tua.

Tapi kakimu terpaku, masih saja berdiri kaku tak berpengharapan.

Tapi jiwamu memudar, tetap saja mengurung diri untuk terbebas dari belenggu.

Tapi… hidupmu terus berada di bawah tekanan, terborgol dalam mimpi buruk masa lalu.

Perasaan benci yang semakin bersinar. Rasa murka terbit dari seluk hati. Kau membakar segala lembaran kebahagian, hanya untuk mengutuk diri.

Berdiam diri di sudut jeruji, seakan terpenjara dalam sebuah penyesalan hidup yang telah mengiris senyuman syahdu wanita itu.

Dan kau terhenti di sebuah bab keputusasaan, hilang kepercayaan, musnah segala asa, lenyap lentera penerang, hancur mimpi penyemangat, remuk dirimu dalam rasa sakit penderitaan. Semua itu karna kau memilih hidup… terus larut dalam rasa bersalah.

Kisah lembaran harian kian berubah menjadi fobia, ketakutan untuk menguji ketangguhan diri, takut untuk menulis alur baru.

Hanya tinta hitam ini yang terus menulis kekecewaan wanita itu… tanpa pernah berhenti hingga wujud kebencian menggambarkan diri di balik sanubari. Ia menangis karna engkau, dan kau membenci dirimu dari segala kebodohanmu.

Dan setelah semua kenangan pahit di masa lalu,

Apa kau masih sanggup untuk hidup?

Apa kau masih kuat untuk berjalan?

Apa kau masih tangguh untuk memaki diri?

Apakah engkau masih akan terus menghukum diri?

Apa kau tetap memilih untuk terus berada dalam garis perasaan bersalah?

Apa kau enggan untuk memaafkan dirimu sendiri?

Ketahuilah, wanita itu telah memaafkanmu, walaupun ia tetap memilih menjauhimu… hingga detik ini.

15 Mei 2021

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet