Bidadari kecil

Reza Fahlevi
2 min readMar 2, 2024

--

Photo by براء حبوش on Unsplash

Senyumnya cerah hingga membuat langit mendung lebih berwarna

Sorot matanya syahdu hingga siapa saja yang memandangnya akan bahagia

Tutur katanya lembut, membuat mereka ingin rerus mendengarkannya

Tapi…

Di balik itu semua

Dia menyembunyikan luka kesedihan

.

Tanah yang berdebu, berterbangan dari puing-puing reruntuhan

Pakaiannya kusam dan kotor

Wajahnya luluh

Dan dia hanya seorang diri

Terus mencoba bertahan hidup

.

Rintangan kehidupan telah merenggut nyawa keluarganya

Dentuman meluluhlantakkan harapan

Dia berlari dan terus berlari

Mencari untuk menemukan tempat persinggahan

Namun semua telah hancur

.

Di bawah rintikan hujan

Dia melindungi kepala dengan hijab berwarna hitam

Berjalan dan terus berjalan

Meskipun cuaca dingin menusuk kulitnya yang putih itu

.

Bidadari kecil

Yang hidup sebatang kara

Menghibur dirinya dari luka

Membahagiakan hatinya dari kesedihan

Dia berdoa untuk bertemu ayah

Dia melantunkan ayat-ayat suci untuk berusa sang ibu

Walau hanya dalam ingatan di masa lalu

.

Tak kulihat adanya deraian air mata

Yang dia lakukan hanya terus mengumbar senyuman

Seolah-olah tak terjadi apa-apa

Seolah-olah dia orang yang paling bahagia di muka bumi ini

.

Setiap malam

Ada saja peluru yang memburunya

Terkadang dia bersembunyi di balik reruntuhan

Dalam kegelapan

Sendirian

Dan kedinginan

.

Siapa…

Siapa yang akan menolong?

Setiap saat aku bertanya

Dia selalu menjawab, “cukupkanlah Allah sebagai penolongku”

Dia mengutarakannya

Di umurnya yang masih di angka empat

.

Entahlah…

Entah sampai kapan negerinya mulai bercerita tentang kebahagiaan

Yang ku tahu… dia hanya tak ingin putus harapan

Percaya bahwa suatu hari nanti

Kemenangan akan segera tiba

.

Jika aku berada di hadapannya, aku ‘kan bertanya;

Duhai bidadari kecil…

Kenapa kau terlalu tangguh menghadapi semua ini?

Kau seolah-olah sedang mengajariku arti di balik menerima takdir dalam kehidupan

Namun aku tetap tak mengerti

Makna senyumanmu itu…

Yang indah dan menawan

Seperti wujud hatimu

.

Di balik dinginnya hawa negerinya

Dia terus menghangatkan diri

Walaupun sebagian besar dunia bungkam

Dia hanya percaya pada Sang Maha Kuasa

Sang Maha Pemilik Alam Semesta

.

Duhai bidadari kecil

Izinkan aku menitip doa

Agar kau terus tumbuh

Agar kau terus mekar

Seindah sanubarimu yang teduh itu

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet