Bidadari kecil
Senyumnya cerah hingga membuat langit mendung lebih berwarna
Sorot matanya syahdu hingga siapa saja yang memandangnya akan bahagia
Tutur katanya lembut, membuat mereka ingin rerus mendengarkannya
Tapi…
Di balik itu semua
Dia menyembunyikan luka kesedihan
.
Tanah yang berdebu, berterbangan dari puing-puing reruntuhan
Pakaiannya kusam dan kotor
Wajahnya luluh
Dan dia hanya seorang diri
Terus mencoba bertahan hidup
.
Rintangan kehidupan telah merenggut nyawa keluarganya
Dentuman meluluhlantakkan harapan
Dia berlari dan terus berlari
Mencari untuk menemukan tempat persinggahan
Namun semua telah hancur
.
Di bawah rintikan hujan
Dia melindungi kepala dengan hijab berwarna hitam
Berjalan dan terus berjalan
Meskipun cuaca dingin menusuk kulitnya yang putih itu
.
Bidadari kecil
Yang hidup sebatang kara
Menghibur dirinya dari luka
Membahagiakan hatinya dari kesedihan
Dia berdoa untuk bertemu ayah
Dia melantunkan ayat-ayat suci untuk berusa sang ibu
Walau hanya dalam ingatan di masa lalu
.
Tak kulihat adanya deraian air mata
Yang dia lakukan hanya terus mengumbar senyuman
Seolah-olah tak terjadi apa-apa
Seolah-olah dia orang yang paling bahagia di muka bumi ini
.
Setiap malam
Ada saja peluru yang memburunya
Terkadang dia bersembunyi di balik reruntuhan
Dalam kegelapan
Sendirian
Dan kedinginan
.
Siapa…
Siapa yang akan menolong?
Setiap saat aku bertanya
Dia selalu menjawab, “cukupkanlah Allah sebagai penolongku”
Dia mengutarakannya
Di umurnya yang masih di angka empat
.
Entahlah…
Entah sampai kapan negerinya mulai bercerita tentang kebahagiaan
Yang ku tahu… dia hanya tak ingin putus harapan
Percaya bahwa suatu hari nanti
Kemenangan akan segera tiba
.
Jika aku berada di hadapannya, aku ‘kan bertanya;
Duhai bidadari kecil…
Kenapa kau terlalu tangguh menghadapi semua ini?
Kau seolah-olah sedang mengajariku arti di balik menerima takdir dalam kehidupan
Namun aku tetap tak mengerti
Makna senyumanmu itu…
Yang indah dan menawan
Seperti wujud hatimu
.
Di balik dinginnya hawa negerinya
Dia terus menghangatkan diri
Walaupun sebagian besar dunia bungkam
Dia hanya percaya pada Sang Maha Kuasa
Sang Maha Pemilik Alam Semesta
.
Duhai bidadari kecil
Izinkan aku menitip doa
Agar kau terus tumbuh
Agar kau terus mekar
Seindah sanubarimu yang teduh itu