Alam Baka

Puisi oleh Reza Fahlevi

Reza Fahlevi
2 min readSep 18, 2024
Photo by Evie S. on Unsplash

Saat membuka mata

Ku lihat hanya ada cahaya putih

Yang terbentang luas

Tapi tak mampu ku jangkau

.

Ku rasakan ada desir angin

Yang bertiup mesra

membawa serta bisikan-bisikan keteduhan

Aku seperti berada di alam kesejukan yang tak terbatas

.

Mengetahui bahwa sisa umurku telah berlalu habis

Mereka berkata aku akan kembali hidup

Dan jika aku memang sudah mati…

entah kenapa…

Aku tak pernah melihat di mana jasad diriku berada

.

Menengadahkan kepala ke atas

Ku lihat awan yang menuliskan namaku

Ku perhatikan bentuk tulisannya

Terlihatlah sedikit pancaran wajah yang tersenyum

Wajah-wajah mereka yang pernah ku temui

.

Aku tak tau bagaimana ujung kehidupan ini

Aku juga tak tau cerita bagaimana yang telah ku ukir

Ku beri semua yang ku mampu

Dengan segenap kekuatan yang ku miliki

Aku menghibur mereka yang menangis pilu

.

Kini… entah bagaimana bisa aku terpisah jauh

Ku cari keberadaan keluarga

Ku panggil beberapa kerabat

Ku coba dengar suara-suara para guru

Aku sama sekali tidak merasakan kehadiran mereka

.

Tempat ini begitu sunyi

Tempat ini terasa aneh

Setiap langkah kakiku yang berjalan maju

Sepertu ku rasa… diriku telah mengarungi dunia nan luas

.

Tempat ini cukup asing

Aku berjumpa dengan sosok-sosok yang ku kenal

Tapi mereka seperti tidak melihatku

Meski dengan suara lantang diriku memanggil

Mereka tetap tidak merasakan kehadiranku

.

Dan entah kenapa

Aku tak mengerti

Terdiam… merenung… bertanya-tanya

“apakah waktuku di dunia sudah berakhir?”

Karna… aku tidak melihat apa-apa di sini

.

Apakah semua urusanku di dunia telah selesai?

Apakah ini pertanda Tuhan telah memanggilku untuk pulang?

Setelah berbagai rintangan ku lalui

Dengan segenap kesabaran yang ku tanamkan dalam hati

Sepertinya waktuku di sana benar-benar telah berakhir

.

Aku hanya merasa belum waktunya

Aku belum sempat memeluk anak-anakku

Belum sempat mencumbui istriku

Belum sempat memberi salam terakhir kepada ayah dan ibuku

Belum sempat ku ucapkan selamat tinggal kepada para kerabat

.

Aku hanya merasa terlalu cepat

Belum sempat diriku membelikan bingkisan kepada nenek

Belum habis ceritaku bersama kakek

Belum juga ku akhiri semua cita-citaku di dunia

.

Tapi… dengan dua tangan ini

Dengan kedua kaki ini

Aku tak mampu berbuat banyak

Jika Tuhan memutuskan aku harus pulang

Maka inilah tempatnya

.

Cahaya putih di depan mataku

Perlahan-lahan memberi kesan warna warni di hadapan mata yang memandang

Bagaikan permadani yang terlukis mewah

Aku bertanya, “apakah ini yang namanya alam baka?”

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet