Ada Cerita Tentang Al Hadi

Reza Fahlevi
2 min readMar 16, 2021

--

Puisi

Tap tap tap

Suara langkahnya terdengar di telinga

Berjalan dia bersama buku dalam genggaman

Mencari ilmu tanpa pernah lelah

Terbesit lalu di dalam hati

“Siapakah pemuda itu?”

.

Ada keseriusan dari raut wajahnya

Ada kesungguhan dari dasar hatinya

Terus mencari tau apa yang masih belum diketahuinya

Terus dalam kerendahan hatinya

.

Matanya menatap cahaya perkasa

Yang baginya itu adalah secercah harapan

Harapan untuknya melangsungkan hidup

Di tengah kerinduan yang tak menentu terhadap kampung halaman

.

Sebuah perpisahan telah berlalu jauh di belakang sana

Ketika kedua orang tua pergi tanpa berpamitan

Pergi sebab telah tiba waktunya untuk pulang

Tinggallah ia seorang diri

Hidup bersama air mata doa

.

Sejauh cita-citanya itu adalah menjadi lelaki berprinsip

Ia relakan waktu bermain untuk menghapal kitab suci

Sesuci lantunannya yang terdengar masuk dalam setiap gendang telinga

.

Bersikap pendiam bukan karna sombong

Memilih untuk duduk dan membaca bukan karna tak suka bermain bola

Hobinya terlihat aneh bagi anak seuisianya

Tapi untukku, ia telah menjelma menjadi pemuda

Yang punya impian jelas di masa depan

.

Datanglah dirinya suatu hari

Duduk tepat di ujung pantai

Ku susuri jejak setapaknya

Karna

Aku terlalu kagum akan kepribadiannya

.

Ketika Al-qur’an dijadikan pedoman hidup

Siapa yang dapat meragu terhadap hal itu?

Siapa yang dapat meragu akan landasannya?

Aku tak perlu banyak bertanya

.

Sosoknya yang tenang

Membawa secercah cahaya kepada orang-orang di sekitar

Seketika…

Mereka merasakan ilmu yang tersebar begitu saja

.

Berkembangnya dia dari waktu ke waktu

Menandakan bahwa tak pernah ada bisikan untuk berhenti dan menyerah

Bahkan di saat nanti dia akan melewati hari yang berat sekalipun

Ia menceritakan apa yang menjadi tujuannya padaku

.

Dan ku sampaikan apa yang ku bisa

Sejauh yang ku mampu

Bahwa nanti akan hilang sebagian kekuatannya

Akan lenyap sebagian harapannya

Akan terbenam setengah cahaya kalbunya

Untuk kemudian dirasakannya lagi semua wujud itu

Ketika kembali terbit membawanya kembali ke atas

.

Nanti,

Akan ada masa dia kecewa

Akan tiba saatnya ia ingin menyerah

Itu karna lelahnya perjuangan hidup

Tapi aku tak pernah ragu untuk tetap menunjuknya sebagai seorang pria

.

Namanya akan dikenal

Lalu kembali tak terdengar

Wujudnya akan tampak

Kemudian menghilang

Asanya akan terasa

Akhirnya sirna tak bermakna

Namun, ku yakinkan padanya untuk menghadapi segala lika-liku kehidupan

Yang terkadang dapat menjebaknya jauh dalam kesesatan

.

Maka, setelah ia berjuang bertahan hidup

Dengan doa kepada orang tuanya

Dengan harapan yang tak pernah berubah

Bersama rasa percaya kepada Tuhan

Itu sudah lebih dari cukup untuk menaklukkan hari

Yang mungkin akan membawanya ke dasar bumi

Yang bisa saja sewaktu-waktu menguburnya hidup-hidup

.

Sebagaimana namanya adalah Al Hadi

Aku tak perlu mencari tau lagi siapa sebenarnya dia itu

Telah ku baca buku autobiografinya

Telah ku lihat juga jejak langkahnya

Sudah ku ketahui pun isak tangisnya

Hidup yang dipikul

Akan terus membebaninya

Tapi kekuatan hati

Akan mengalahkan semua rantai yang mencoba membelenggunya

dari dalam

.

Begitulah kisahnya yang ku lihat dalam sebuah catatan

masih berujung di belakang koma

Pertanda,

dia masih terus melanjutkan cerita di setiap lembaran kosong baru

.

Biarkan kini aku membacanya

Sambil ku nikmati kopi ini

Di bawah payung langit senja syahdu

Bersama seorang wanita pemilik nama

— Breaking Reza

--

--

Reza Fahlevi
Reza Fahlevi

No responses yet