Ada Cerita Tentang Al Hadi
Puisi
Tap tap tap
Suara langkahnya terdengar di telinga
Berjalan dia bersama buku dalam genggaman
Mencari ilmu tanpa pernah lelah
Terbesit lalu di dalam hati
“Siapakah pemuda itu?”
.
Ada keseriusan dari raut wajahnya
Ada kesungguhan dari dasar hatinya
Terus mencari tau apa yang masih belum diketahuinya
Terus dalam kerendahan hatinya
.
Matanya menatap cahaya perkasa
Yang baginya itu adalah secercah harapan
Harapan untuknya melangsungkan hidup
Di tengah kerinduan yang tak menentu terhadap kampung halaman
.
Sebuah perpisahan telah berlalu jauh di belakang sana
Ketika kedua orang tua pergi tanpa berpamitan
Pergi sebab telah tiba waktunya untuk pulang
Tinggallah ia seorang diri
Hidup bersama air mata doa
.
Sejauh cita-citanya itu adalah menjadi lelaki berprinsip
Ia relakan waktu bermain untuk menghapal kitab suci
Sesuci lantunannya yang terdengar masuk dalam setiap gendang telinga
.
Bersikap pendiam bukan karna sombong
Memilih untuk duduk dan membaca bukan karna tak suka bermain bola
Hobinya terlihat aneh bagi anak seuisianya
Tapi untukku, ia telah menjelma menjadi pemuda
Yang punya impian jelas di masa depan
.
Datanglah dirinya suatu hari
Duduk tepat di ujung pantai
Ku susuri jejak setapaknya
Karna
Aku terlalu kagum akan kepribadiannya
.
Ketika Al-qur’an dijadikan pedoman hidup
Siapa yang dapat meragu terhadap hal itu?
Siapa yang dapat meragu akan landasannya?
Aku tak perlu banyak bertanya
.
Sosoknya yang tenang
Membawa secercah cahaya kepada orang-orang di sekitar
Seketika…
Mereka merasakan ilmu yang tersebar begitu saja
.
Berkembangnya dia dari waktu ke waktu
Menandakan bahwa tak pernah ada bisikan untuk berhenti dan menyerah
Bahkan di saat nanti dia akan melewati hari yang berat sekalipun
Ia menceritakan apa yang menjadi tujuannya padaku
.
Dan ku sampaikan apa yang ku bisa
Sejauh yang ku mampu
Bahwa nanti akan hilang sebagian kekuatannya
Akan lenyap sebagian harapannya
Akan terbenam setengah cahaya kalbunya
Untuk kemudian dirasakannya lagi semua wujud itu
Ketika kembali terbit membawanya kembali ke atas
.
Nanti,
Akan ada masa dia kecewa
Akan tiba saatnya ia ingin menyerah
Itu karna lelahnya perjuangan hidup
Tapi aku tak pernah ragu untuk tetap menunjuknya sebagai seorang pria
.
Namanya akan dikenal
Lalu kembali tak terdengar
Wujudnya akan tampak
Kemudian menghilang
Asanya akan terasa
Akhirnya sirna tak bermakna
Namun, ku yakinkan padanya untuk menghadapi segala lika-liku kehidupan
Yang terkadang dapat menjebaknya jauh dalam kesesatan
.
Maka, setelah ia berjuang bertahan hidup
Dengan doa kepada orang tuanya
Dengan harapan yang tak pernah berubah
Bersama rasa percaya kepada Tuhan
Itu sudah lebih dari cukup untuk menaklukkan hari
Yang mungkin akan membawanya ke dasar bumi
Yang bisa saja sewaktu-waktu menguburnya hidup-hidup
.
Sebagaimana namanya adalah Al Hadi
Aku tak perlu mencari tau lagi siapa sebenarnya dia itu
Telah ku baca buku autobiografinya
Telah ku lihat juga jejak langkahnya
Sudah ku ketahui pun isak tangisnya
Hidup yang dipikul
Akan terus membebaninya
Tapi kekuatan hati
Akan mengalahkan semua rantai yang mencoba membelenggunya
dari dalam
.
Begitulah kisahnya yang ku lihat dalam sebuah catatan
masih berujung di belakang koma
Pertanda,
dia masih terus melanjutkan cerita di setiap lembaran kosong baru
.
Biarkan kini aku membacanya
Sambil ku nikmati kopi ini
Di bawah payung langit senja syahdu
Bersama seorang wanita pemilik nama
— Breaking Reza